Sabtu, 19 Januari 2013

askep tonsilitis





ASKEP TONSILITIS(AMANDEL)

A. DEFINISI
Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih bersifat ringan.Radang tonsil pada anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga infeksi pada faring biasanya juga mengenai tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis. ( Ngastiyah,1997 )


B. ETIOLOGI
Penyebab tonsilitis bermacam – macam, diantaranya adalah yang tersebut dibawah ini yaitu :
1.      Streptokokus Beta Hemolitikus
2.      Streptokokus Viridans
3.      Streptokokus Piogenes
4.      Virus Influenza
Infeksi ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah ( dropletinfections )


C. PROSES PATOLOGI
Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas akanmenyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui sistem limfa ke tonsil. Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar masuknya udara. Infeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan dan edema pada faring serta ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada tonsil sehingga menyebabkan timbulnya sakit tenggorokan, nyeri telan, demam tinggi bau mulut serta otalgia.














D. PATHWAYS

Invasi kuman patogen (bakteri / virus)
                               

Penyebaran limfogen



Faring & tonsil



Proses inflamasi



Tonsilitis akut                                       hipertermi
 


               
                                                                                                                               
Edema tonsil                                                        Tonsil & adenoid membesar


                                           
Nyeri telan                                           Obstruksi pada tuba eustakii
 


Sulit makan & minum                    Kurangnya pendengaran                      Infeksi sekunder


Kelemahan



Resiko   Intoleransi aktifitas                                             Otitis media
perubahanstatus nutrisi
< dari kebutuhan
Tubuh


Gangguan persepsi sensori :
Pendengaran



E. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala tonsilitis akut adalah :
1. nyeri tenggorok
2. nyeri telan
3. sulit menelan
4. demam
5. mual
6. anoreksia
7. kelenjar limfa leher membengkak
8. faring hiperemis
9. edema faring
10. pembesaran tonsil
11. tonsil hiperemia
12. mulut berbau
13. otalgia ( sakit di telinga )
14. malaise


F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosatonsilitis akut adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :
1. Leukosit : terjadi peningkatan
2. Hemoglobin : terjadi penurunan
3. Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat


G. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat muncul bila tonsilitis akut tidak tertangani dengan baik adalah :
·         tonsilitis kronis
·         otitis media


H. PENATALAKSANAAN
1.      Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah :
·         penatalaksanaan medis
antibiotik baik injeksi maupun oral seperti cefotaxim,penisilin, amoksisilin, eritromisin dll
·         antipiretik untuk menurunkan demam seperti parasetamol, ibuprofen.
·         Analgesik

2.      Penatalaksanaan keperawatan
·         kompres dengan air hangat
·         istirahat yang cukup
·         pemberian cairan adekuat, perbanyak minum hangat
·         kumur dengan air hangat
·         pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien

I. FOKUS PENGKAJIAN
1. Keluhan utama:sakit tenggorokan, nyeri telan, demam dll
2. Riwayat penyakit sekarang : serangan, karakteristik, insiden,perkembangan, efek terapi dll
3. Riwayat kesehatan lalu
·         riwayat kelahiran
·         riwayat imunisasi
·         penyakit yang pernah diderita ( faringitis berulang, ISPA, otitis media )
4. Pengkajian umum
usia, tingkat kesadaran, antopometri, tanda – tanda vital dll
5. Pernafasan
kesulitan bernafas, batuk
ukuran besarnya tonsil dinyatakan dengan :
o   T0 : bila sudah dioperasi
o   T1 : ukuran yang normal ada
o   T2 : pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah
o   T3 : pembesaran mencapai garis tengah
o   T4 : pembesaran melewati garis tengah
6. Nutrisi
sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan menurun, menolak makandan minum, turgor kurang
7. Aktifitas / istirahat
anak tampak lemah, letargi, iritabel, malaise
8. Keamanan / kenyamanan
kecemasan anak terhadap hospitalisasi

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada tonsilitis akut adalah :
1. hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada faring dantonsil
2. nyeri berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil
3. resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan adanya anoreksia
4. intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
5. gangguan persepsi sensori : pendengaran berhubungan denganadanya obstruksi pada tuba eustakii

K. FOKUS INTERVENSI
1)      DP : hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada tonsil
Intervensi :
§  Pantau suhu tubuh anak ( derajat dan pola ), perhatikan menggigil atau tidak
§  Pantau suhu lingkungan
§  Batasi penggunaan linen, pakaian yang dikenakan klien
§  Berikan kompres hangat
§  Berikan cairan yang banyak ( 1500 – 2000 cc/hari )
§  Kolaborasi pemberian antipiretik

2)      DP : nyeri berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil
Intervensi :
§  Pantau nyeri klien(skala, intensitas, kedalaman, frekuensi )
§  Kaji TTV
§  Berikan posisi yang nyaman
§  Berikan tehnik relaksasi dengan tarik nafas panjangmelalui hidung dan mengeluarkannya pelan – pelan melalui mulut
§  Berikan tehnik distraksi untuk mengalihkan perhatian anak
§  Kolaborasi pemberian analgetik

3)      DP : resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan adanya anoreksia
Intervensi :
§  Kaji conjungtiva, sclera, turgor kulit
§  Timbang BB tiap hari
§  Berikan makanan dalam keadaan hangat
§  Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi seringsajikanmakanan dalam bentuk yang menarik
§  Tingkatkan kenyamanan lingkungan saat makan
§  Kolaborasi pemberian vitamin penambah nafsu makan

4)      DP : intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
Intervensi :
§  Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktifitas
§  Observasi adanya kelelahan dalam melakukan aktifitas
§  Monitor TTV sebelum, selama dan sesudah melakukan aktifitas
§  Berikan lingkungan yang tenang
§  Tingkatkan aktifitas sesuai toleransi klien

5)      DP : gangguan persepsi sensori : pendengaran berhubungandengan adanya obstruksi pada tuba eustakii
Intervensi :
§  Kaji ulang gangguan pendengaran yang dialami klien
§  Lakukan irigasi telinga
§  Berbicaralah dengan jelas dan pelan
§  Gunakan papan tulis / kertas untuk berkomunikasi jikaterdapat kesulitan dalam berkomunikasi
§  Kolaborasi pemeriksaan audiometri
§  Kolaborasi pemberian tetes telinga

DAFTAR PUSTAKA


Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed.8. Jakarta : EGC; 2001.

Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta : EGC;1999

Efiaty Arsyad Soepardi & Nurbaiti Iskandar. Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2001

R. Sjamsuhidajat &Wim de jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi. Jakarta :EGC ; 1997
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar